<strong>JAKARTA</strong> – Kekerasan yang marak terjadi pada anak biasanya ditimbulkan dari tempat mereka bergaul dan juga media sosial yang terkadang membuat masyarakat khususnya anak muda mudah terpengaruh dengan trend.
Oleh karena itu, komunitas yang dinamakan “Sudah Dong” menggelar aksi damai menyuarkan pendapat untuk “Stop Bullying” di car free day (CFD), kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Salah seorang anggota komunitas tersebut, Yori menyebutkan bahwa betapa pentingnya gerakan “Stop Bullying”. Oleh karena itu, dirinya dan beberapa anggota dari “Sudah Dong” melakukan kampanye mengajak anak muda untuk tidak melakukan kekerasan.
“Sekarang gini, apa si pentingnya melakukan bullying? Bullying bukan hanya ada di sekolah tapi sosial media. Makanya kita mengajak anak muda untuk tidak melakukan komentar-komentar yang menyakitkan. Kaya gitu aja udah namakan bullying. Coba kita lihat seberapa dampak buruk masyarakat yang di bully di sosial media,” kata Yori di CFD Jakarta, Minggu (31/7/2016).
Kampanye “Stop Bullying” ini penting karena efek dari bullying berdampak pada psikologis anak. Bahkan ada anak yang memendam dendam karena di-bully dan dapat berakhir dengan kekerasan sebagai bentuk pembalasan.
“Biasanya anak muda suka komen di instagram bilang ‘gendut lu’. Itu bisa membuat mereka sedih. Jadi pikir dulu mau ngepos apa di Instagram. Alangkah baiknya lebih baik pikir dulu,” tukasnya.