okalis grup band NIDJI, Giring ternyata mempunyai masa-masa buruk ketia ia kecil. Mempunyai nama asli Giring Ganesha yang cukup unik, membuatnya kerap menerima bullying dalam bentuk verbal dari teman-temannya.
Coca-Cola Indonesia bersama komunitas anti-bullying Sudah Dong meluncurkan kampanye “Rayakan Namamu” guna menyadarkan masyarakat merayakan keindahan makna dari sebuah nama.
Bete nggak sih kalau kita dipanggil dengan nama yang bukan pemberian dari orangtua kita oleh teman-teman kita? Misalnya, karena badan kita kecil, kita punya julukan kutu dan kita dipanggil kutu oleh teman-teman kita. Hal tersebut merupakan sebuah contoh kasus verbal bullying yang banyak banget dialami oleh anak-anak bahkan hingga dewasa.
Coca-Cola Indonesia bersama komunitas anti-bullying, SudahDong meluncurkan kampanye “Rayakan Namamu”, yang membawa misi untuk menyadarkan masyarakat Indonesia merayakan keindahan makna dari sebuah nama. Kampanye ditandai dengan peluncuran sebuah film pendek berisi cerita dari tiga orang yang mewakili korban bullying verbal melalui praktek pemberian nama julukan atau name-calling.
Penyanyi berbadan besar, Muhammad Tulus Rusydi atau Tulus, menjadi satu di antara narasumber yang hadir dalam acara kampanye anti-bullying verbal. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Berbadan Besar, Penyanyi Tulus Sempat Dipanggil Gajah, Beruang, dan Kerbau, http://www.tribunnews.com/seleb/2016/01/13/berbadan-besar-penyanyi-tulus-sempat-dipanggil-gajah-beruang-dan-kerbau. Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Penyanyi beraliran jazz Muhammad Tulus Rusydi atau yang akrab disapa Tulus punya kisah kelam sebelum menjadi terkenal seperti sekarang ini. Tulus dahulu sempat menjadi salah satu korban bullying oleh rekan-rekannya.
Coca-Cola Indonesia bersama komunitas anti-bullying, SudahDong, meluncurkan kampanye bertajuk Rayakan Namamu. Kampanye ini membawa misi untuk menyadarkan masyarakat Indonesia merayakan keindahan makna dari sebuah nama.